top of page
Search

Proyek AGS Samarinda Diyakini Akan Kerek Kinerja DMS Propertindo

Jakarta,Beritasatu.com – Pemindahan Ibu Kota Negara ke Penajam Paser Utara dan sebagian Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur diyakini akan membawa dampak positif bagi kinerja emiten yang memiliki lahan di Samarinda dan Balikpapan. Salah satunya PT DMS Propertindo Tbk.


Melalui anak usahanya PT DMS Prima Sentosa, emiten dengan kode perdagangan saham KOTA tersebut tercatat memiliki persediaan tanah seluas 49,2 hektare (ha) di Samarinda yang rencananya akan dikembangkan menjadi proyek rumah tapak dan area komersial bernama Accola Garden Samarinda (AGS). Proyek AGS bahkan berpotensi menjadi market leader di Kota Samarinda seiring rencana pemindahan Ibu Kota Negara tersebut.


Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas mengakui bahwa Samarinda adalah kota yang strategis, terlebih dekat dengan kawasan yang akan menjadi Ibu Kota baru. “Hal ini tentu akan menguntungkan pengembang properti seperti PT DMS Propertindo Tbk yang telah memiliki cadangan lahan (landbank) di sana. Secara tidak langsung ada potensi yang bisa berdampak positif,” katanya akhir pekan lalu.


Pendapat senada disampaikan analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta. Menurut dia, relokasi Ibu Kota ke Kaltim menjadi sentimen positif bagi emiten properti yang memiliki proyek di sekitar wilayah tersebut, salah satunya Samarinda.


“Tentu kota-kota di sekitarnya berpotensi memiliki infrastruktur yang lebih progresif, semisal di Samarinda,” ujarnya. Dengan demikian, menurut dia, hal itu akan mendorong pembangunan kawasan hunian yang juga seiring dengan meningkatnya permintaan dari masyarakat.


Sementara itu, berdasarkan keterangan PT DMS Propertindo Tbk, proyek Accola Garden Samarinda didesain sedemikian rupa, sehingga menciptakan sebuah kawasan hunian yang mampu mengakomodasi gaya hidup modern masyarakat urban.

“Berada tepat di jalan utama menjadikan Accola Garden Samarinda sebagai kawasan yang eksklusif dengan aksesibilitas yang prima,” urai Manajemen KOTA dalam keterangan persnya, Senin (3/1/2020)


Penggunaan Dana IPO


PT DMS Propertindo Tbk mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Juli 2019. Selama penawaran umum perdana (initial public offering/IPO), perseroan melepas sebanyak 9,3 miliar saham dengan harga penawaran Rp 200 per saham. Dengan demikian, perseroan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 186 miliar.


Pada perdagangan Jumat (31/01/2020), saham perseroan berkode KOTA ditutup naik Rp 10 (1,3%) ke posisi Rp 770. Jika dibandingkan dengan harga perdana, KOTA telah memberikan keuntungan (capital gain) sebesar 285%.


Disebutkan bahwa, Perseroan mengalokasikan dana dari hasil IPO untuk membiayai pembelian lahan potensial di kawasan Bandung Selatan. Sisanya dialokasikan untuk operasional perseroan dan entitas anak, yaitu PT Padjadjaran Raya, dalam bentuk penyertaan modal.


PT DMS Propertindo Tbk memiliki proyek jangka menengah untuk membangun kota mandiri di daerah potensial tersebut secara bertahap dengan luas total lahan 60 ha.

Pengembangan tahap awal lahan tersebut akan memprioritaskan pembangunan perumahan untuk segmen menengah yang membutuhkan hunian dengan harga terjangkau. Hal ini seiring dengan perkembangan lahan di area sekitar, yang terdapat kawasan industri yang tengah berkembang.


Selain ekspansi lahan untuk residensial, perseroan juga akan fokus untuk mengembangkan bisnis hotel yang sudah ada di Bandung dan Yogyakarta.


Sumber: Majalah Investor

Direktur Utama PT DMS Propertindo Mohamad Prapanca saat pencatatan saham perusahaan tersebut di Bursa Efek Indonesia, di Jakarta, Selasa (9/7/19). Perusahaan pengembang properti, perhotelan, dan jasa manajemen PT DMS Propertindo melepas sebanyak 933 juta saham melalui penawaran umum perdana (IPO). BeritasSatu Photo/Mohammad Defrizal ( Foto: beritasatu photo / mohammad defrizal )
Direktur Utama PT DMS Propertindo Mohamad Prapanca

bottom of page